Seperti minggu lalu, pertanyaan yang diajukan cukup simpel. Yakni meliputi alasan kenapa memilih Vios, kelebihan dan kekurangan di mata mereka serta rekomendasi apa yang diberikan jika ada pembaca yang ingin membeli mobil ini. Nah, berikut ini penuturan seru pemilik mobil yang lebih baru dari generasi sebelumnya, Soluna
Deryl Adryan, Mahasiswa, Toyota Vios G, 2004
Saya memilih Vios karena biaya BBM sangat murah. Dengan mesin VVT-i bisa 1:13. Fitur mobil serbabisa, bisa dialirkan ke racing dan elegan.
Bicara keunggulannya, mesinnya irit dan dibawa kencang pun enggak getar. Yang sangat mengesankan interior elegan dan digital. Kekurangannya, mobil ini kurang panjang aja dan kurang puas masalah speed doang sih, masih kurang octre... hehehe. Kalau bisa naekin lagi torsinya dan ditambah jadi 1.800 cc, Kalau mau beli, setahu saya Vios baru enggak bisa dibejek heheheee. Bagusnya untuk keluarga. Jadi kalau mau beli Vios untuk keluarga silakan bos.
Dwi Ananto, Mahasiswa, Toyota Vios G2004
Yang pertama saya pikir konsumsi BBM irit, namun harus sebanding dengan tenaganya. Jangan irit tapi enggak bertenaga. Kemudian brand Toyota menjamin ketersediaan servis dan spare part. Desain dasbor futuristiknya membuat saya makin tertarik. Desain bodinya awet, cocok dipasang berbagai jenis pelek.
Kelebihan mobil ini fun to drive, lincah manuverdi perkotaan, taglineSpeed Maker & Fuel Saver memang benar.Tapi salah satunya yaa..hehehe. Mau dua-duanya? Ngarep.J. Spare part mudah didapat, visibilitas yang baik karena komposisi dasbor membuat spidometer di tengah. Oya, pelek standdr Vios itu dari ENKEI Iho..! Terus sudah ada catalytic converter sistem pembuangannya.
Kekurangannya, blok mesin aluminium alloy tak bisa oversize. Tidak terdapat arm rest, cukup melelahkan saat perjalanan jauh. Leg room pengendara kurang lega serta tidak ada heater di AC-nya. Filter bensin ada di dalam tangki, harganya cukup mahal dan diganti tiap 80 ribu km. Terdapat cermin di bagian sun visor pengemudi, namun tidak di bagian penumpang. Biasa kebalikannya, aneh enggak sih?
Jika ingin membeli Vios, tidak usah terpengaruh image taksi, sudah kodratnya small sedan Toyota dijadikan 'armada pejuang'. Dengan sedikit personal touch, Anda dapat menghilangkan image taksi dari Vios kesayangan.
Yessar Rosendar, Pegawai Swasta, Toyota Vios G2005
Saya memilih Vios karena performa dan spek mesin 1NZ FE yang menarik. Mesin 4 silinder DOHC 1.500 cc, 109 dk. Output ini cukup baik dan dibuktikan lewat kejuaraan touring di Indonesia. Saya beli Vios 2005 seken, konsumsi bensinnya masih bisa 1:10-13an dalam kota. Saya hanya mengisi Rp 50 ribu premium untuk Jakarta-Cilegon pp (pergi-pulang) berjarak 100-an kilometer.
Dari segi keselamatan, ada cakram 14 inci di depan dan belakang. Juga rem ABS yang membuat percaya diri, lalu suspensi McPherson strut dan rear torsion beam memberikan kenyamanan cukup.
Kelemahannya, Vios generasi pertama tak punya airbag. Selain itu suspensi standar membuat tampilan Vios kurang menarik karena gap antara fender dan ban lumayan jauh.
Untuk yang suka moditikasi, part Vios sedikit karena Vios di Thailand (kode NCP42, berdasarkan NCP13 Toyota Echo/Vitz). Walau platform-nya mirip dengan tiga mobil NCP9X lainnya yaitu (Vitz, Yaris dan Belta Vios atau New Vios) namun parfmodif mobil tersebut tidak bisa diaplikasi ke Vios, karena walaupun mesinnya sama namun beberapa part spesifikasinya berbeda, contohnya saja throttle body Yaris dan Vios saja sudah berbeda.
Jika ingin membeli, tahun 2005 ke atas relatif sedikit yang harus dicek karena masih muda. Yang standar saja kayak cek bodi apa ada yang bekas tabrakan, sebab beberapa panel Vios lumayan tipis, contohnya fender. Ini bisa diketahui dari bunyi panel bila diketuk atau dilihat bayangan yang dipantulkan cat tidak proporsional.
Ingat juga Vios memakai timing chain bukan timing belt. Walau masa pakai lebih lama namun pada 100.000 km sebaiknya diganti. Disarankan juga untuk melakukan carbon clean, karena setelah waktu yang lama pakai premium, ada potensi terbentuknya kerak.
David Lim, Mahasiswa, Toyota Vios G 2004
Saya suka banget lihat mobil ini kalau dimodif. Kelebihannya di mesin, enak diajak ngebut lalu irit, keren, sporti pokoknya tiada duanya dah. Tapi kelemahannya yah kalau saya sih belum menemukannya.
Eldo Lyanto, Praktisi Printing dan Desain, Toyota Vios G 2004
Jika dibandingkan mobil sekelas waktu itu, Vios-lah yang paling oke dari horsepower, juga irit. Secarateknis kelebihannya, respon baik dan tarikan bawah bohai (bagus) karena tenaganya 109 dk. Reliable buat sehari-hari dan tarik-tarikan. Secara non-teknis Vios sudah dipakai taksi jadi sangat terbukti kebandelannya.
Kelemahannya ruang kabin agak sempit dan setir standar Vios 2004 kurang enak dilihat. Kaki-kakinya agak jingkrak kalau tidak diganti per racing. Dasbornya juga memakai bahan yang kurang bagus.
Kalau berminat, beli yang tahun 2005-2006 yang sudah facelift biar image taksinya enggak terlalu kental. Kalau dah pake Vios gak bakal nyesal, Viosssss is the best
Catatan dari Rizky Basworo, Ketua TSVC:
Toyota Vios generasi pertama diproduksi tahun 2003-2007. Ada dua tipe Vios generasi pertama yaitu G dan E dengan fitur sebagai berikut:
-Interior Vios G sudah dilengkapi spidometer digital, panel AC & power window perak (silver), head unit Double DIN
-Sementara Vios E spidometer jarum, panel AC & power window hitam dan head unitnya Single DIN -Eksterior Vios G handle pintu dan lis bagasinya krom, rem belakang cakram berventilasi. Berteknologi ABS, EBD, pelek pakai alloy 15 inci dan ban 185/55.
-Sedangkan Vios E handel pintu dan lis bagasi senada warna mobil. Rem belakang teromol tanpa ABS, EBD. Pelek alloy 14 inci dan ban 175/65.
-Vios punya kembaran,yaitu Toyota Limo untuk taksi. Tentunya tanpa fitur selengkapVios.
-Vios G tahun 2003-2006 punya rentang harga Rp 105-135 juta.
